Sabtu, 28 Agustus 2010

pesawat

Pesawat tempur

Pesawat tempur adalah pesawat militer yang dirancang untuk menyerang pesawat lain di udara. Berbeda dengan pesawat pengebom, yang dirancang untuk menyerang target di permukaan. Pesawat tempur relatif lebih kecil, cepat, dan lincah. Pesawat tempur awalnya dikembangkan pada Perang Dunia I untuk menghadapi pesawat pengebom dan balon udara yang mulai lazim digunakan untuk melakukan serangan darat dan pengintaian. Pesawat tempur pertama awalnya berupa pesawat sayap ganda kayu yang diberi senapan mesin ringan. Pada Perang Dunia II, pesawat tempur lebih banyak dibuat dari logam, bersayap tunggal, dan menggunakan senapan mesin yang tertanam pada sayap. Setelah Perang Dunia II, mesin turbojet mulai menggantikan mesin piston, dan peluru kendali mulai digunakan untuk menggantikan senapan mesin sebagai senjata utama.

Klasifikasi pesawat tempur dibuat berdasarkan generasi. Penggunaan generasi ini awalnya digunakan petinggi pertahanan di Rusia, yang menyebut F-22 Raptor Amerika Serikat sebagai pesawat tempur "generasi kelima".

Pesawat tempur adalah pesawat yang digunakan untuk perang di udara. Umumnya pesawat tempur berbentuk ramping, dapat bergerak lincah, membawa canon (senapan mesin) serta rudal dan bom, berkecepatan tinggi, dilengkapi dengan perlengkapan avionik yang lebih banyak daripada pesawat sipil/penumpang seperti radar yang mampu mendeteksi lawan dalam jarak jauh serta mengunci sasaran lawan. Terlebih lagi dilengkapi dengan peralatan pengecoh dan pengacau radar, sampai berkemampuan "siluman" (stealth).

Daftar isi

[sembunyikan]

Sejarah

Pada awalnya manusia menggunakan layang-layang untuk menakuti-nakuti musuh serta memberikan informasi tentang posisi baik kawan maupun lawan atau bahkan menakut-nakuti musuh. Kebiasaan ini dilakukan oleh bangsa Cina kuno. Kemudian pada layang layang dilengkapi dengan manusia untuk mengetahui secara detil posisi lawan. Penemuan balon udara dan Zeppelin juga mewarnai perkembangan pesawat militer. Digunakan mulai dari sekedar pengintaian dan digunakan sebagai pembom untuk mengebom posisi musuh. Tercatat diantaranya adalah Jerman yang memanfaatkan zeppelin untuk membom Inggris dalam Perang Dunia I. Dalam perjalanannya dibuat pesawat-pesawat dan dikembangkan untuk kepentingan peperangan dan pertempuran khususnya pertempuran udara.

Berdasarkan era

  1. Era Perang Dunia I (1911-1935)
  2. Era Perang Dunia II (1939-1945)
  3. Era pesawat Jet (1950-1970)
  4. Era Penyempurnaan Teknologi (1970-sekarang)

Berdasarkan fungsi

  1. Pesawat Tempur Fighter
  2. Pesawat Tempur Serang (Attack)
  3. Pesawat Tempur Intai
  4. Pesawat Pembom (Bomber)
  5. Pesawat Tempur Latih
  6. Pesawat Tempur Anti Gerilya (COIN)
  7. Pesawat Tempur Multifungsi

Berdasarkan kasat/tidak kasat radar

  1. Pesawat Tempur Konvensional
  2. Pesawat tempur siluman

Album

Pesawat pada era Penyempurnaan Teknologi (1970-Sekarang)

Pesawat pada era Penyempurnaan Teknologi terjadi pada tahun 1970-an sampai sekarang, penyempurnaan terjadi khususnya dibidang teknologi radar, avionik serta sistem persenjataan. Khususnya berdasarkan pengalaman pada perang-perang yang terjadi pada era sebelumnya.

Dari bentuk bentuk pesawat yang didesain memiliki Angle of Attack (Sudut Serang) yang tinggi sehingga didapat bentuk pesawat yang terkesan halus, "cakep" dan tidak segarang dan sekasar era sebelumnya namun memliki kemampuan yang melebihi era sebelumnya. Mesin yang mampu memberikan daya dorong tinggi tetapi juga diusahakan hemat bahan bakar. Antena radio dan Radar yang lebih sensitif dibandingkan pada masa lalu yang bahkan tidak dilengkapi radar sama sekali-bahkan didesain untuk mencium lawan yang lebih jauh bahkan sebelum pesawat lawan dapat dilihat oleh mata dapat dihancurkan sehingga memunculkan rudal rudal berpandu yang memiliki jangkauan lebih jauh dan ditembakkan dari segala arah seperti AIM-7 Sparrow, AIM-9 Sidewinder (yang disempurnakan), AIM-50 pohenix sampai AIM 120 AMRAAM, AA 13 Archer, Matra Magic, Bom bom berpresisi tinggi seperti Maverick, Durandal, yang terus menerus disempurnakan sampai [[rudal anti radia si]] HARM dan sejenisnya.

Perang Afghanistan dan Insiden Lembah Bekka (1982) menjadikan ajang promosi kehebatan pesawat-pesawat tempur tetapi juga ancaman-ancamannya. Semakin sensitifnya radar pertahanan serta rudal anti pesawat sekalipun diluncurkan dari bahu macam stinger, Sa-7 Grail dan Mistral misalnya membuat pesawat tempur dilengkapi perlengkapan bela diri semacam flare dan decoy serta penambahan piranti pengacau radar dan ditambahkannya peralatan segala cuaca seperti FLIR (Forward Looking Infra Red/Penjejak jarak jauh infra merah) membuat pesawat tersebut semakin berat dan semakin mahal di sisi lain pesawat harus semakin lincah untuk segala situasi. Dengan demikian memunculkan konsep baru yakni pesawat multirole (multi fungsi).

Terlebih lebih munculnya teknologi anti radar memunculkan pesawat multi fungsi berteknologi steatlh yang merupakan langkah wajib untuk pesawat tempur generasi abad 21, seperti F-22 Raptor, F-24 dan JSF (Joint Strike Fighter).

Pada masa ini juga dikenal pesawat pesawat dari beberapa negara baru yang mengejar ketertinggalan mereka dengan negara negara yang sudah maju lebih awal dalam teknologi pesawat tempur selain dengan alasan mengejar ketertinggalan dan mengurangi ketergantungan serta berusaha berswasembada dalam memenuhi kebutuhan pesawat tempur, dengan cara membeli lisensi pesawat yang sudah ada atau membuat versi baru. Negara negara tersebut antara lain Israel, India, Cina dan Taiwan serta Jepang.

Pesawat generasi ini yang dikenal antara lain :

F-14, F-15, F-16, F/A-18, F-22 (USA), MiG 21 Generasi III, MiG 23 Flogger, MiG 25 Foxbat, MiG 29 Fulchrum, MiG 31 Foxhound, Su-22 Fitter J, Su-24 Fencer, Su-25 Frogfoot, Su-27, Su30, Su-35, Su-37 Flanker (Rusia), Mirage F-1, Mirage 2000, Dassault Rafale (Perancis), Tornado (Inggris), Eurofighter Thypoon (Uni Eropa), JAS-39 Grippen (Swedia), J-7 Skybolt, J-8 Finback, J-10, J-11 (Tiongkok), Kfir dan Lavi (meski hanya sekedar teknologi demonstrator; Israel), IDF Ching Kuo (Taiwan, LCA (India) serta Mitsubishi F-1 (Jepang)